Para Guru dan Orang Tua, Inilah 7 Cara Agar Anak Konsentrasi dalam Belajar

, ,
Para Guru dan Orang Tua, Inilah 7 Cara Agar Anak Konsentrasi dalam Belajar

konsentrasi belajar

 Suatu kegiatan apabila tidak dilakukan dengan fokus tidak akan mendapat hasil maksimal bahkan sia-sia, terlebih lagi ketika belajar. Belajar sebetulnya membutuhkan energi yang besar baik fisik maupun mental yang diupayakan untuk konsentrasi belajar.

Belajar kegiatan yang tak ada putusnya atau kontinu, baik oleh orang dewasa terlebih bagi anak-anak. Anak-anak yang masih usia sekolah kegiatannya utamanya adalah belajar. Berbeda dengan orang dewasa yang lebih banyak berkegiatan, bahkan rumit dengan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan, hehehehe.

Ya, kegiatan anak usia sekolah adalah belajar. Akan tetapi, kegiatan lain juga dijalaninya seperti bermain bahkan ada yang terpaksa mencari nafkah membantu orang tuanya. Nah, apabila anda ingin tahu cara membuat anak konsentrasi dalam belajar, anda tepat berada disini.

Apa itu konsentrasi belajar?

Konsentrasi adalah fokus atau pemusatan perhatian kepada satu hal dan mengesampingkan hal lain yang tidak ada hubungannya.
Konsentrasi belajar adalah terfokusnya perhatian seorang pembelajar pada proses pembelajaran yang berlangsung tanpa melakukan hal-hal lain yang tidak berhubungan.

Konsentrasi Belajar Menurut Para Ahli

  1. Menurut Femi Olivia (2008: 40) adalah pemusatan pikiran, atau terpusatnya perhatian terhadap informasi yang diperoleh seorang siswa selama periode belajar. 
  2. Menurut Benjamin, dalam Hartanto, 1995 ). Konsentrasi belajar adalah suatu aktivitas untuk membatasi ruang lingkup perhatian seseorang pada satu objek atau satu materi pelajaran. 
  3. Menurut Harahap (dalam Sari D.P. 2006) mendefinisikan konsentrasi belajar sebagai suatu pemusatan, penyatuan, pernyataan adanya hubungan antara bagian-bagian dalam pelajaran atau lebih.

Kenapa Anak Tidak Konsentrasi dalam Belajar?

bosan belajar

Anak yang tidak fokus belajar belum tentu dia bodoh. Bukan juga karena dia tidak tertarik pada suatu hal. Bisa saja dia berusaha fokus tapi memang tidak bisa karena ada hal yang mengganggunya. Dan dia kesulitan untuk mengatasinya.

Anak tidak fokus belajar disebabkan oleh beberapa faktor. Penyebabnya itu perlu kita pahami agar penanganan yang diberikan tepat sasaran. Berikut hal-hal yang membuat anak susah fokus belajar;

1. Bosan 

Anak yang bosan dengan sesuatu minimal dia acuh walau kesannya memperhatikan parahnya bisa meninggalkan hal yang membuatnya bosan itu. Jangan sampai deh anak bosan dengan belajar, apalagi sampai trauma. Weih, parah.

2. Lapar, kurang gizi

kalau perut kita lapar, so pasti pikiran kita hanya tertuju pada makanan. Di sekolah kadang ada anak yang tidak sarapan. Saat belajar anak diganggu dengan rasa laparnya apalagi pembelajaran pagi agak berat semakin membuatnya lapar.

Kekurangan gizi membuat tubuh fisik manusia tidak berfungsi dengan optimal. Padahal mental dan fisik saling berhubungan. Apabila satunya buruk maka salah satunya juga bisa terganggu.

3. Dehidrasi (kehausan atau kekurangan cairan)

Tubuh manusia disebut 70% terdiri dari cairan maka ketika tubuh kehilangan cairan maka dampak langsung dirasakan oleh tubuh. Diantara dampaknya adalah sakit kepala dan lesu yang bisa menebabkan gagal fokus.

4. Ngantuk, kurang tidur

Ketika hormon adenosin naik maka ingin sekali rasanya kepala menemukan sahabatnya yaitu bantal. Kondisi ngantuk ini mata menjadi perih,  otak menjadi blank dan tubuh malas untuk digerakkan.

5. Stres, cemas, tertekan atau takut

Kondisi mental anak seperti ini bisa dikarenakan ketidakpercayadirian dan khawatir tidak bisa apa yang dipelajari atau takut nilai jelek. Lingkungan sangat berperan, teman yang suka membully, guru yang pemarah, lingkungan belajar yang tidak bersahabat dan sebagainya.

6. Sakit

Tidak enak badan atau sakit membuat kinerja tubuh dan mental tidak bisa optimal. Sekali lagi belajar membutuhkan aktivitas fisik dan mental yang lumayan.

7. Tidak memahami materi

Seseorang termasuk anak-anak susah fokus jika tidak paham dengan materi atau hal yang dibicarakan orang lain. Akhirnya karena ketidakpahaman ini membuat dia berhenti untuk memperhatikan dan mengalihkankan perhatiannya tentang hal yang lain.

8. Kurangnya motivasi

Anak yang termotivasi untuk tahu, mengerti atau untuk bisa akan memfokuskan perhatiannya kepada hal yang membuatnya termotivasi tersebut. Begitu juga sebaliknya. Karena pada dasarnya anak mudah berkonsentrasi pada hal yang digemarinya seperti bermain game atau mendengarkan musik.

Tugas guru apabila dalam pembelajaran di sekolah atau orang tua saat di rumah untuk memberi motivasi agar anak gemar belajar paling tidak mengalihkan sementara waktu fokus anak saat waktu belajar.

9. Kesulitan belajar

Terkait gangguan belajar bisa terjadi karena Kesehatan mental atau fisik. Kesehatan mental seperti kesulitan mengeja, membaca, mengingat atau menalar. Gangguan belajar secara fisik seperti mengalami gangguan pada motoric halus, contohnya kesulitan memegang pensil.

kesulitan belajar ini membuat anak terganggu untuk belajar sehingga tidak bisa memfokuskan denga napa yang sedang dipelajarinya.

10. Ada hal lain yang dipikirkan

Terkadang seseorang bisa saja memikirkan banyak hal dal satu waktu. Bukan hanya orang tua dengan sekelumit masalah, anak kecil bisa saja memikirkan game (permainan) yang belum bisa diselesaikannya, perselisihan dengan temannya atau hal yang biasanya menyenangkan atau tidak menyenangkan membuat anak kepikiran.

11. Metode belajar yang tidak sesuai

Keunikan setiap anak membuat tidak ada benar salah dalam metode belajar, tapi sesai atau tidak. Dengan metode belajar yang sesuai anak akan lebih fokus belajar.

12. Lingkungan belajar

Lingkungan belajar yang kurang kondusif seperti cuaca yang panas sehingga menjadi gerah, kurang pencahayaan atau suara bising mengganggu konsentrasi anak dalam belajar.

Kenapa Anak Harus Fokus Belajar?

Anak yang fokus saat kegiatan belajar merupakan tanda bahwa anak itu sedang aktif belajar. Terfokusnya belajar anak dalam menghasilkan hasil belajar yang baik dan optimal. Apabila anak tidak fokus belajar maka;

1. Gagal paham

Anak yang tidak bisa fokus belajar atau tidak kita ketahui nyatanya pura-pura fokus akan kita lihat hasilnya Ketika evaluasi atau aplikasi sudah tepat atau tidak.

2. Waktu yang terbuang

Gagalnya belajar membuat waktu terbuang percuma. Apabila ingin mencapai target hasil belajar maka harus diulang kembali atau jika tidak mau diulang hasilnya tidak optimal.

3. Tidak bisa melanjutkan ke level berikutnya

Kadang materi pembelajaran itu berjenjang, terkadang berkaitan. Maka untuk mempelajari materi lain diperlukan ketuntasan belajar terlebih dahulu.

Bagaimana cara mengatasi anak yang kurang fokus atau kurang konsetrasi?

konsentrasi belajar adalah

Dari dampak belajar sudah kita pahami bahwa anak yang tidak fokus belajar perlu ditanganai. Berikut cara mengatasinya;

1. Melatih konsentrasi

Melatih konsentrasi belajar anak usia dini sangatlah diperlukan, sehingga ketika dewasa memiliki konsentrasi belajar yang baik. Bahkan tidak hanya belajar, hal lainpun akan dilakukannya dengan fokus.

Latihan fokus bisa dengan permainan yang melatih konsentrasi, seperti permainan merangkai kata. Dan masih banyak cara lagi melatih konsentrasi.

2. Lingkungan yang kondusif

Lingkungan belajar yang kondusif atau mendukung membuat siapa saja nyaman untuk belajar. Tenang, sejuk, bersih dan penarangan yang cukup dan merasa aman yang perlu kita ciptakan.

Saat di sekolah, guru memfasilitasi dan mengawasi agar anak bisa fokus dengan pembelajarannya. Pada saat di rumah, orang tua juga memfasilitasi dan memberi saran Ketika belajarnya dirasa ada yang kurang cocok.

3. Istirahat yang cukup

Belajar dengan fokus sangat menguras energi baik fisik maupun pikiran. Hasilnya anak akan lelah dan lapar. Istirahat bukan berarti harus keluar dari tempat belajar, bisa saja semacam ice breaking atau mendengarkan musik dan lain-lain sebelum melanjutkan.

Disela istirahat anak bisa makan snack atau bermain untuk mengisi energi dan melemaskan otak.

Istirahat disini termasuk tidur yang cukup. Tidur siang juga dibutuhkan sebagai sela antara aktivitas belajar anak di sekolah dan bermain di sore hari, malam hari kembali bisa mengulang pelajaran, menyiapkan yang akan dipelajari atau mengerjakan tugas.

4. makanan bergizi dan buah-buahan

Makanan yang bergizi atau asupan nutrisi dierlukan oleh otak. Makanan berlemak dan berkadar gula tinggi membuat anak lamban berpikir. Sementara makanan yang berprotein tinggi bisa meningkatkan kesadaran dan konsentrasi.

5. Atur jadwal belajar dan beraktivitas fisik

Managemen waktu yang baik membuat anak tahu kapan harus belajar dan kapan bermain. Anak akan menyelesaikan atau menghentikan hal lain dengan kesadarannya menyiapkan segala sesuatunya untuk belajar. Sehingga waktu belajar hanya untuk belajar.

Waktu belajar sebaiknya singkat namun sering. Topiknya bertahap sedikit demi sedikit.

Anak yang terlalu banyak beraktivitas fisik akan kelalahan. Kelelahan membuatnya malas untuk berkonsetrasi dalam belajar.

6. Olahraga yang Teratur 

Dengan olahraga maka peredaran darah dan metabolisme tubuh menjadi lancer, sehingga tubuh selalu prima.

 Tubuh yang prima berpengaruh terhadap kinerja otak agar lebih optimal. Tubuh yang bugar selalu siap untuk melakukan kegiatan belajar dan konsentrasi selama kegiatan berlangsung.

7. Metode belajar yang tepat.

Setiap anak berkarakter, punya caranya sendiri untuk belajar. Apabila metode belajar tidak tepat anak tidak bisa konsentrasi atau bahkan tidak antusias untuk belajar.


Tidak fokus belajar akibatnya ketidaktuntasan dalam belajar. Maka dengan cara mengatasi anak agar konsentrasi belajar diatas bisa mengoptimalkan belajar anak. Semoga artikel ini bermanfaat.


Pustaka:

Hartanto. (1995). Hubungan Antara Kekhusyuan Dzikir dengan Konsentrasi Belajar. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM

Olivia, Femi. (2008). Gembira Belajar dengan Mind Mapping. Jakarta: Elex Media. Komputindo. Pardjono, dkk. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar